Berawal sekitar 2 tahun yang lalu, team Relawan mendapat laporan adik Imam Safi'i dari NTB perutnya semakin membesar dan dokter menyampaikan harus dirujuk ke Rumah Sakit di Surabaya karena menderita leukemia.<figure class="image"><img src="https://storage.universa.co.id/assets/a01ade29-daaf-473b-acd6-51c283f0ab5f"></figure>Saat itupun kami langsung binggung bagaimana cara kami membawa anak berobat ke jawa dengan kondisi tidak memiliki uang, dan penghasilan Ayahnya per harinya 30 ribu sebagai buruh pengambil kelapa" Kata ibu Imam.Mengingat penghasilan Ayah Imam minim, sementara anaknya sedang sakit dan butuh biaya, Segenap relawan saat itu bergerak untuk membantu memberangkatkan adik Imam Safi'i berobat ke Surabaya.<figure class="image"><img src="https://storage.universa.co.id/assets/edbedf6a-86de-45ca-9bcf-6e36e2e4b184"></figure>Berjalannya waktu hampir 2 tahun ini kondisi adik Imam semakin membaik, namun masa pengobatannya belum selesai. tentu tetap membutuhkan biaya operasional baik untuk pampers, susu dan biaya sehari-hari.Pengobatan adik Imam Safi'i Insha Allah di tahun 2023 ini selesai masa kemoterapinya.“Saya berharap Imam bisa sembuh sehingga kami sekeluarga bisa kembali ke Lombok dan berkumpul seperti dahulu.” tutur Pak Zaini ayah adik Imam<img src="https://storage.universa.co.id/assets/52ba2593-96b4-4e09-ac44-d73cf9a71e84"> Jjangan biarkan keluarga ini berjuangan sendirian, mari bersama-sama kita ringankan bebannya.Apalagi masa pengobatannya tinggal sedikit lagi.Disclaimer: Jika Alhamdulillah Donasi berlebih akan digunakan untuk membantu pasien lain atau biaya Kepulangan Keluarga adik Imam Safi'i ke Lombok Timur

Bantu Imam anak Pemanjat kelapa sembuh dari Leukima

Sedekah air, sangat dianjurkan pula oleh Rasulullah SAW yang pahalanya diniatkan untuk kedua orang tua kita yang telah meninggal.&nbsp;Selama air itu dimanfaatkan oleh makhlukNya, maka selama itu pula pahala akan mengalir untuknya hingga hari kiamat.“Sedekah apa yang paling engkau sukai.” Jawab beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, “Sedekah air.” (HR. Abu Daud)Rumah Tahfidz sekaligus TPQ Batu Ngompal Sandubaya Lombok Timur memiliki santri 50 orang kurang lebih dan terbagi beberpa kelas. Dan juga ada ibu-ibu yg belajar ngaji kalo malam.<img src="https://storage.universa.co.id/assets/7f361004-366a-46bc-b8ce-1a4418453da6">Disni tidak hanya mengaji dan menghapal tapi juga dilakukan sholat berjamaah dan kajian-kajian.Monggo bapak Ibu yang berkenan beramal jariyah, mereka sedang membutuhkan Sumur dan kamar mandi serta kamar mandi<img src="https://storage.universa.co.id/assets/53df1257-0709-4eff-bb2a-10acaabebaec">Persiapan pengeboran Sumur ..Bismillahirohmanirohim ...ketemu mata Air ..<img src="https://storage.universa.co.id/assets/646ae9d3-93a4-4761-a4f7-ea129a8dba0d">&nbsp;

Sumur dan MCK untuk Rumah Tahfidz Pelosok

“Pengobatan bapak berhenti..kami sudah tak punya biaya lagi.”<figure class="image"><img src="https://storage.universa.co.id/assets/6926197c-3b89-4e41-b721-277760724a52"></figure>Hampir 2 tahun lamanya pak Nurdi (47 tahun) berjuang sembuh dari kanker ganas nasofaring. Namun alih-alih pulih, kondisinya kian hari menurun.Semua itu bermula ketika pak Nurdi mengalami mimisan ringan. Ia menganggap hal itu biasa karena kelelahan bekerja, namun siapa sangka bahwa ujungnya membawa malapetaka?! <img src="https://storage.universa.co.id/assets/9a36dbcc-3c9f-4b54-b4d2-71e6c4fb7ac5">“Dari mimisan mulai tumbuh benjolan di samping leher dan mata, terus..terus dan terus membesar.”“Dulu sudah sempat 3 kali kemoterapi, biayanya dibantu tetangga sekitar. Tapi sekarang pengobatan saya berhenti, biaya darimana? Saya juga sudah gak kuat kerja lagi jadi buruh tani”, ungkap pak Nurdi.<img src="https://storage.universa.co.id/assets/f02dc733-0a28-4419-834b-62e055bd9777">Penyakit kanker ganas ini membuat kehidupan pak Nurdi dan keluarganya seolah berhenti. Istri pak Nurdi, ibu Rosida yang sempat berjuang berjualan makanan ringan, kini juga harus berhenti untuk merawat pak Nurdi selama 24 jam di rumah.Begitu malang..belum lagi pak Nurdi dan ibu Rosida memiliki 2 anak yang masih kecil, mustahil untuk membiarkan mereka mencari nafkah di jalanan!“Bapak harus saya awasi terus. Pernah waktu itu kejadian dia teriak-teriak kesakitan minta tolong. Karena bingung, saya langsung manggil bidan di desa..”<img src="https://storage.universa.co.id/assets/c53af642-82bb-40ee-9ba4-3754cee5a165">“Saya minta tolong ke bidan untuk anterin bapak ke rumah sakit di kota buat berobat, perjalanan waktu itu sampai setengah jam. Sedih kalau diingat lagi, saya gak mau hal itu terulang. Saya maunya bapak bisa sembuh..”, lirih ibu Rosida.#SedekahMania, jangan biarkan kondisi pak Nurdi terus-terusan memburuk. Mari, bantu ayah dari 2 anak ini operasi dan menjalani perawatan intensif sampai selesai